Kapal Selam: Sejarah, Cara Kerja, Serta Jenisnya

 

Berbicara tentang kapal selam, tentu sangat erat kaitannya dengan kekuatan militer. Pasalnya, kapal selam sendiri memang menjadi salah satu armada kuat yang banyak digunakan beberapa negara untuk kegiatan militer yang berpusat di laut lepas.

Namun begitu, ternyata kapal selam bukan hanya digunakan untuk operasi militer saja. Beberapa diantaranya  juga banyak yang menggunakan kapal selam untuk kegiatan penelitian atau ilmiah.

Lantas, bagaimana sejarah terciptanya kapal selam? Simak penjelasan di bawah ini.

Sejarah Kapal Selam

Kapal selam pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur asal Belanda bernaman Cornelis Jacobszoon Drebbel, pada 1620. Saat pertama kali dikenalkan kapal selam memiliki bentuk menyurupai telur dengan bahan dasar kayu.

Hal yang cukup unik coba diterapkan oleh sang insinyur ketika pertama kali membuat kapal selam agar tahan air, yakni dengan cara melapisi bagian luar kapal selam dengan menggunakan kulit dan lilin. Percobaan tersebut membuahkan hasil yang cukup memuaskan, meskipun masih bersifat prototipe kapal ini mampu bertahan dalam kurun waktu 3 jam.

Pada era-era selanjutnya kapal selam mulai digunakan dalam bidang militer untuk menjaga daerah maritim, seperti pada masa Perang Revolusi AS (1775-1783), Perang Saudara AS (1861-1865), Perang Dunia I dan Perang Dingin pada 1989.

Kapal selam terus mengalami pembaruan dari waktu ke waktu, sampai saat ini kapal selam masih menjadi salah satu armada penting yang digunakan sejumlah negara dalam menjaga keamanan wilayah laut.

Cara Kerja Kapal Selam

Kapal selam memiliki cara kerja seperti kapal pada umumnya, yakni dapat mengambang di permukaan laut. Namun yang menjadi pembeda adalah kapal ini memiliki kelebihan untuk dapat menyelam ke dalam laut. Dilaut terdapat jenis-jenis ikan seperti ciri-ciri dan manfaat ikan Bandeng dan ikan lainnya.

Adapun cara kerja yang terdapat pada kapal selam adalah sebagai berikut:

1. Saat Kapal Selam Berada di Permukaan Air

Sistematika kerja yang terjadi saat kapal selam berada di atas permukaan air adalah terpenuhinya tangki pemberat pada kapal selam oleh udara sehingga membuat massa jenis kapal selam lebih kecil dibandingkan air.

2. Saat Menyelam

Ketika menyelam terjadi hal sebaliknya, yakni udara yang mulanya tersimpan di dalam tangka mulai perlaahan dikeluarkan melalui katup. Hal ini membuat massa jenis kapal lebih besar dari air.

3. Saat Mengapung

Ketika kapal akan mengapung prosesnya kembali seperti langkah pertama, alur kerja yang ada pada kapal selam merupakan salah satu bentuk pengimplemetasian Hukum Archimedes.

Jenis-Jenis Kapal Selam

Berdasarkan mesin penggeraknya, kapal selam terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya:

1. Kapal selam tanpa mesin (bathysphere)


Bathysphere adalah kapal selam mesin yang merupakan kapal selam pertama di dunia. Dikutip dari History of Diving Museum, bathysphere terikat dengan kabel baja tunggal sepanjang 3.500 kaki dan tebal 7 inci ke kapal induk sebagai penggeraknya.

Bathysphere dapat menampung 2 orang, merupakan kapal selam pertama yang menjelajahi kedalaman laut.

2. Kapal selam diesel elektrik


Kapal selam diesel elektrik adalah sistem penggerak kapal selam tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Sistem propulsi ini begitu handal sehingga negara pemilik kapal selam nuklir pun masih merasa perlu memiliki kapal selam diesel elektrik.

Dari 5 negara pemilik kapal selam nuklir, hanya AmerikaSerikat yang tidak menggunakan sistem propulsi ini. Dalam keadaan tertentu, kapal selam jenis ini lebih mematikan daripada kapal selam nuklir.

3. Kapal selam nuklir


Kapal selam nuklir adalah kapal selam yang menggunakan reaktor air bertekanan atau PWR (pressurizer water reactor) sebagai sumber tenaga memutar turbin utama yang menggerakkan baling-baling serta motor elektrik pengisi baterai yang menghasilkan listrik untuk berbagai keperluan. Tidak seperti kapal selam diesel yang harus muncul ke permukaan untuk menghisap udara yang dibutuhkan mesin diesel.

Keunggulan kapal selam nuklir adalah masa operasionalnya serta lebih bertenaga meskipun kapal selam mempunyai ukuran besar dan harus dalam kondisi menyelam, uranium sebagai bahan bakar dari reaktor dapat diganti setelah 3 tahun pemakaian.

Demikianlah informasi seputar kapal selam yang perlu Kamu ketahui. Semoga tulisan di atas dapat menambah pengetahuan yang lebih luas mengenai kapal selam.

Komentar

Postingan Populer